Seorang pengusaha mencoba merintis sebuah toko. Jam 09.00 pagi buka dan jam 21.00 malam tutup. Selama sebulan, ternyata pembelinya masih sepi, maka dirubahnya dengan membuka pada jam 10.00 pagi dan tutup pada jam 20.00 malam. Karena pembelinya masih sepi juga, maka jam buka tutupnya dirubah lagi. Buka jam 11.00 siang dan tutup 19.00 malam. Begitu seterusnya hingga akhirnya toko tersebut terpaksa ditutup, karena sepi pembeli.
Cerita diatas merupakan contoh sebuah kesalahan fatal dari pengusaha itu. Dia tidak siap bekerja keras dan tidak mendisiplinkan dirinya dengan menjaga waktu buka tutup tokonya secara konsisten, tak heran pembeli secara perlahan meninggalkan tokonya.
Bila kita memulai merintis bisnis, sejak awal kita harus sudah menyiapkan diri dengan kerja keras dan disiplin. Kuda adalah contoh yang tepat untuk menggambarkannya. Seekor kuda berlari kencang dari satu tempat ke tempat lain, dari pagi sampai malam. Pagi harinya begitu bangun tidur, kuda itu telah siap bekerja keras lagi untuk berlari sepanjang hari. Demikian, hari demi hari dilaluinya dengan penuh semangat, berlari sepanjang pagi, siang, sore, hingga larut malam, tanpa rasa letih. Kuda dapat melakukan itu semua, karena itu pekerjaannya, tanggung jawab profesionalnya, disamping itu, hobi dan kesenangan kuda adalah dengan berlari dan terus berlari.
Kita memang dituntut kerja keras dan disiplin tinggi saat merintis bisnis maupun saat mengembangkan bisnis. Dan kalau kita memilih bisnis, pilihlah bisnis yang memiliki kedekatan dengan “hobi dan handal” yang kita miliki. Dengan demikian, meskipun kita selalu bekerja keras bagaikan kuda, tapi kita tidak akan pernah merasa ‘diperkuda’. Hal ini karena kita menyenangi, bahkan lebih… kita telah jatuh cinta dengan bisnis yang sedang kita tekuni tersebut.
Label: bisnis, kuda, peluang bisnis
|